“Bunda,
habis beli tas nanti makan siangnya di Selasih ya, kan udah lama nggak makan di
sana.” Nah, ini bujukan khas anak-anak, “udah lama nggak”. Minggu ini bilang
udah lama enggak ke Selasih, minggu depan bilang udah lama nggak ke Alas Daun,
minggu depan dll. Saya hanya senyum, namanya juga anak-anak. Tak harus semuanya
dituruti, sesuaikan sikon saja.
Hari
ini jadwalnya padat merayap. Pagi hari kami menuju grapari telkomsel di samping
Taman Lansia. Mau membetulkan HP yang sudah lama tak bisa dipakai buat SMS.
Sebenarnya tidak terlalu masalah, toh saya juga jarang pakai SMS. Tapi saat
perlu nelpon lama kesulitan karena tak bisa memakai program TM ON. Jebol dong
pulsaku nelpon pakai tarif biasa. Setelah menunggu lama akhirnya pulang dengan
tangan kosong akibat lupa membawa KTP hiks … Duh, ini ulah si Bungsu yang suka
mainin dompet sehingga kartunya tercecer.
Setelah
dari grapari kami ke JL. Sumatera buat nyari tas anak-anak yang udah kekecilan
di Eiger. Lumayan juga satu jam kami bolak-balik milih tas hingga menemukan
yang cocok. Kalau dilurusin entah sudah berapa KM yang kami tempuh. Kaki pegal,
perut keruyukan, dan badan penat pas banget saatnya buat makan siang. Langsung
ke Café Selasih sesuai request anak-anak.
Café
Selasih berada di daerah Cikutra. Terlewati oleh angkot warna pink Cicaheum -
Riung Bandung, jalan kaki beberapa meter ke dalam gang besar sampai deh di Café
Selasih. Membawa mobil atau motor sendiri pun mudah, tempat parkirnya cukup
luas.
Saat
masuk Café, kita akan langsung disuguhi pemandangan aneka perabotan dari kayu.
Model dan bahannya terlihat bagus. Kita bisa melihat-lihat mebel sambil
menunggu pesanan datang.
Anak-anak
suka sekali ke Café ini karena pilihan menunya banyak sekali. Jadi mereka bisa
milih sesuai keinginan dan mencoba-coba menu baru. Café ini menyediakan mulai
dari makanan khas nusantara, Timur Tengah, Cina, Jepang, hingga Eropa. Kita pun
tak usah khawatir karena kisaran harganya tak bikin kantong bolong.
![]() |
pilihan menu di Cafe selasih |
Variasi
menu yang banyak juga saya kira merupakan kelebihan Café Selasih. Kita bisa
berkumpul bersama teman-teman atau buka bersama keluarga besar, seperti yang
keluarga kami lakukan dulu, dengan menu pilihan masing-masing. Kita pun bisa
memilih tempat duduk apakah mau di kursi atau lesehan.
Jika
tengah ingin bersantai dan waktunya luang kami memilih duduk lesehan. Nyaman
buat anak-anak bermain sambil menunggu pesanan datang. Apalagi pas si Kecil
masih bayi, bisa ditidurkan selagi bundanya menikmati hidangan. Tapi tempat
lesehan ini agak jauh dari tempat order, sehingga kalau ada tambahan pesanan
kadang malas.
Seringnya
kami memilih duduk tak jauh dari pintu masuk, lebih dekat dengan tempat order
juga sehingga mudah jika ingin nambah pesanan. Sayang sekali di sini kursinya
rapat-rapat dengan meja, jadi agak menyulitkan untuk bergerak. Nah, pas
kemarin mau ke salon di lantai dua, saya
baru tahu ternyata kursi di atas lebih nyaman karena tidak dibuat rapat seperti
di bawah. Ya, selama ini kami tak mencoba duduk di lantai atas karena khawatir
anak-anak berlarian ke sana kemari.
![]() |
sebagian tempat duduk di lantai bawah |
Selesai
memilih menu, saya shalat dzuhur terlebih dahulu. Gantian dengan suami yang
menggendong si Bungsu yang tengah terlelap. Mushola di Café Selasih cukup
nyaman, tempatnya juga cukup luas dan bersih. Tempat shalat pria dan wanita
tersekat dengan baik. Mukena yang disediakan di sini cukup memadai. Tempat wudlunya
pria dan wanita terpisah, dan tepat wudlu wanita cukup tertutup. Tak ada toilet
di dekat tempat wudlu.
Di samping mushola pun terdapat aneka meubel yang dipajang. Sehingga kita bisa lihat-lihat perabotan sambil bersantai. Oh iya, mushola ini terletas di dekat tempat parker motor. Selesai shalat ternyata pesanan sudah siap di meja. Pas banget.
![]() |
mushola yang cukup luas |
Di samping mushola pun terdapat aneka meubel yang dipajang. Sehingga kita bisa lihat-lihat perabotan sambil bersantai. Oh iya, mushola ini terletas di dekat tempat parker motor. Selesai shalat ternyata pesanan sudah siap di meja. Pas banget.
![]() |
meubel di samping mushola |
Kali
ini suami memesan makanan khas Timur Tengah: nasi kebuli spesial. Menu ini merupakan
favorit suami di Café Selasih. Ini tulisan keterangan di menunya: Nasi Kebuli
(nasi khas Timur Tengah dengan rasa & aroma rempah yang khas, disajikan
dengan kambing & sambal goreng).
![]() |
nasi kebuli favorit suami |
Saya memesan Brocoli Potato & Cheese
(kentang halus panggang dengan brokoli, jamur, dan saus keju spesial). Entahlah
beberapa hari ini saya tiba-tiba ingin makan kentang tumbuk yang lezat. Sayang sekali
belum menemukan tempat yang menjual kentang tumbuk seperti yang saya inginkan.
Sebenarnya,
tadinya saya sama sekali nggak menyukai kentang tumbuk alias mush potato itu. Hingga suatu hari saya
harus menemani anak dirawat di rumah sakit hingga sepuluh hari. Namanya yang
sakit sering hanya makan sedikit ya, jadilah saya bagian pembersih piring hehe …
nah, salah satu menunya itu kentang tumbuk. Saya icip-icip eh lama-lama malah
jadi doyan. Kebetulan sekali saat umroh kemarin salah satu menu sarapannya itu
kentang tumbuk, dan rasanya persis yang saya makan di rumah sakit, lezat.
Kembali
ke menu yang saya pesan, kentang panggang ini lezat banget, lelehan kezu
mozzarelanya menggiurkan. Hanya sayang kentangnya kurang terasa karena banyak
campuran sayur dan kejunya. Jadi keinginan saya untuk menikmati khas kentang
tumbuknya belum terpenuhi.
![]() |
lelehan mozarellanya menggiurkan |
Karena
porsinya kecil dan saya masih sangat lapar, jadi saya memutuskan untuk memesan
paket nasi dengan capcay dan daging sapi bumbu lada hitam. Ini salah satu menu
favorit saya di sini. Sayang, lada hitamnya saat ini kurang kerasa. Beberapa kali
pesan menu ini beda-beda hasilnya, kadang lada hitamnya terasa sekali hingga
kepedasan, tapi kadang seperti ini kurang terasa. Tapi, keseluruhannya lumayan enak.
Nasi pulen hangat berpadu dengan lezatnya sapi lada hitam serta segarnya
sayuran capcay, pas.
![]() |
menu kesukaan saya |
![]() |
Taro Lover |
Gadis
kecil kami seperti biasa favoritnya di sini adalah paket Jepang. Kali ini Teteh
pesan paket 1 (nasi, chichen katsu, kosakana 2 pcs, eggado 1pcs). Sangat mengenyangkan
buat ukuran anak kecil. Untuk menu penutup dia memesan Taro Lover (ice cream,
taro pudding, bubble, jelly, mini mocha). Karena dua jagoan kami tidak ikut,
dan putri bungsu asyik tidur, jadilah hanya satu orang anak yang memesan
makanan. Dia terlihat puas dan menikmati sekali makanannya. “Teteh sampai
gendut perutnya,” dia berseloroh setelah selesai makan.
![]() |
paket Jepang |
Selesai
makan sesuai rencana kami akan mencoba salon di sini. Kebayang nikmatnya
creambath setelah lelah setengah harian, bisa ketiduran sambil menikmati
pijatan di kepala. Itu rencana awalnya, apa daya saat si Bungsu selesai
dipotong rambut kami harus segera pulang. Adik saya mau pergi, maka jagoan kami
yang tengah main bersama mereka pun harus segera kami jemput. Yaa, pupus lagi
harapan me time sejenak di salon, tapi tak apa, emak-emak mah sudah biasa … hiks.
Lagi pula, saya agak kurang nyaman dengan komentar-komentar nyinyir pegawainya.
Semoga mereka tak melakukan hal itu pada pengunjung lain.
![]() |
salon di Cafe selasih |
Minus
creambath yang gagal tadi, secara umum jalan-jalan sekeluarga yang ditutup di Café
Selasih ini sangat menyenangkan. Cukuplah sebagai penyemangat buat menjalani
semnggu ke depan. Kembali lagi pada rutininas rumah tangga, mengurus rumah dan
bermain bersama anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar, mohon untuk tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih :)