![]() |
pixabay.com |
Kalau ditanya kapan terakhir olah raga, saya suka malu. Karena jawabannya sering: sudah lupa


Tapi
setidaknya saat di asrama dulu (zaman remaja belia) saya pernah punya olah raga
favorit: karate. Yah, walau pun tidak terlalu lama hingga naik sabuk kuning.
Sekitar setahun. Setidaknya ada sedikit kenangan akrab dengan mahluk bernama
olah raga #hallah...
Etapi, ada masa yang lebih lama lagi saya akrab dengan olah raga, yakni saat kuliah sembari nyantri di DT. Sekitar dua tahun.
Lulus kuliah, nikah, punya anak empat orang selang tiga dan enam tahun membuat saya punya segudang alasan untuk tidak berolah raga. Alasan pertama: pekerjaan rumah tangga sudah sangat membuat lelah bahkan mungkin lebih lelah dari pada berolah raga. Ternyata oh ternyata, belakangan saya tahu mengerjakan pekerjaan rumah tangga tidak bisa menggugurkan kewajiban berolah raga, karena dua hal itu beda! Oow ....
Etapi, ada masa yang lebih lama lagi saya akrab dengan olah raga, yakni saat kuliah sembari nyantri di DT. Sekitar dua tahun.
Lulus kuliah, nikah, punya anak empat orang selang tiga dan enam tahun membuat saya punya segudang alasan untuk tidak berolah raga. Alasan pertama: pekerjaan rumah tangga sudah sangat membuat lelah bahkan mungkin lebih lelah dari pada berolah raga. Ternyata oh ternyata, belakangan saya tahu mengerjakan pekerjaan rumah tangga tidak bisa menggugurkan kewajiban berolah raga, karena dua hal itu beda! Oow ....
Alasan
kedua: mengurus anak dan rumah sangat menyita waktu sehingga saya sudah
kehabisan waktu untuk berolah raga.
Alasan ketiga dan seterusnya kondisional, tergantung situasi dan kondisi. #Jangan ditiru yah...
Tetapi, ada saatnya saya menyadari bahkan bertekad untuk mulai rutin berolah raga. Pemicunya bermacam-macam. Kadang karena iri melihat perempuan yang terlihat sehat dan singset dengan tubuh rampingnya, kadang setelah diskusi dengan teman-teman, kadang setelah membaca artikel atau buku kesehatan, dan sebagainya.
Syukurlah, akhir-akhir ini saya mulai insyaf untuk lebih sering berolah raga. Olah raga favorit saya yang sesuai dengan kondisi sebagai ibu rumah tangga. Lari pagi setiap Sabtu dan senam di rumah.
Alasan ketiga dan seterusnya kondisional, tergantung situasi dan kondisi. #Jangan ditiru yah...
Tetapi, ada saatnya saya menyadari bahkan bertekad untuk mulai rutin berolah raga. Pemicunya bermacam-macam. Kadang karena iri melihat perempuan yang terlihat sehat dan singset dengan tubuh rampingnya, kadang setelah diskusi dengan teman-teman, kadang setelah membaca artikel atau buku kesehatan, dan sebagainya.
Syukurlah, akhir-akhir ini saya mulai insyaf untuk lebih sering berolah raga. Olah raga favorit saya yang sesuai dengan kondisi sebagai ibu rumah tangga. Lari pagi setiap Sabtu dan senam di rumah.
Lari Pagi Tiap Hari Sabtu
Saya senang sekali ketika akhirnya menemukan waktu dan tempat yang pas untuk berolah raga sambil refresing seluruh keluarga secara rutin. Sebuah gor di daerah Arcamanik tidak terlalu jauh dari rumah.
Setiap Sabtu subuh kami bersiap untuk berangkat. Tiba di gor kami langsung berjalan kaki mengitari gor bergabung bersama orang-orang yang tengah berolah raga lainnya. Lumayan, satu putaran sekitar 1 km.
Bertahap saja, satu putaran dulu biar kaki nggak kaget, setelah beberapa minggu, ditingkatkan jadi dua putaran, dan seterusnya.
Seneng banget, anak-anak pun menikmati olah raga rutin ini. Terlihat dari mereka yang banyak tertawa. Minggu nanti mereka mau bawa sepeda katanya, biar nggak terlalu cape.
Tempatnya luas, nyaman untuk olah raga. Anak-anak bisa bebas lari sambil main kejar-kejaran. Bundanya pun bisa ikutan balap lari sesekali, gantian jaga bayi 20 bulan sama Papanya. Si Bayi cantik pun ikut tertawa-tawa gembira.
Aah,
saya jadi nyesel kalau begini, kenapa tidak dari dulu saja rutin olah raga
mingguan begini. Ternyata tidak seribet yang dibayangkan karena anak-anak pun
kooperatif sebab ingin ikut olah raga juga. Badan segar, hati pun riang.
Senam di Rumah
Senam di Rumah
Mengingat hari Sabtu kadang ada halangan, entah hujan atau hal lain yang menyebabkan kami tidak bisa berolah raga, maka saya harus punya alternatif lain.
Sebenarnya saya mau ikut senam ibu-ibu tetapi belum kesampaian lagi karena rata-rata di tempat terbuka. Saya kan malu harus goyang-goyang di depan orang banyak.
Akhirnya, saya pilih yang paling mudah saja: senam di rumah. Biar semangat, saya download dulu video senam di hp dan laptop. Saya juga pinjam cd senam dari teman dan di copy ke laptop, biar banyak pilihan.
Nah, pagi-pagi saya putar video senam di hp atau laptop tergantung kondisi lalu mulai senam. Biasanya saya ajak anak-anak ikut senam biar lebih bersemangat.
Lumayan lah beberapa puluh menit pun cukup membuat berkeringat. Kadang diseling-seling sama ngurus anak. Bagaimana lagi, kalau harus nyari waktu luang yang panjang khusus buat senam itu tidak mudah. Jadi manfaatkan saja waktu yang ada.
Ini
pengalaman saya, bagaimana pengalaman Bunda?
tas: olahraga, senam, lari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar, mohon untuk tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih :)