Bagi
seorang ibu, kadang menjadi dilema tak ada habisnya saat harus memutuskan untuk
mengejar karier atau menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Banyak hal yang harus
dipertimbangkan, bukan hanya mengandalkan emosi sesaat. Ibu bekerja misalnya,
mungkin ia merasa bersalah saat harus menghadiri rapat penting sementara si
buah hati yang sakit merengek minta ditemani di rumah. Sebaiknya tidak
terburu-buru memutuskan resign tanpa persiapan. Menjadi ibu rumah tangga penuh
waktu tidak semudah dan sesimpel yang dibayangkan. Karena sangat mungkin rasa
bosan dan jenuh mengerjakan rutinitas yang sama akan muncul.
Sebagai
jalan tengah, mungkin Bunda bisa mengambil pekerjaan paruh waktu. Cara ini
memberikan banyak keuntungan, antara lain:
1. Memiliki
Waktu Bersama Anak Lebih Banyak Tanpa Melepas Karier
Kerja paruh waktu
membuat Bunda memiliki waktu lebih banyak bersama anak sekaligus juga tetap
mengembangkan karier dan mendapat keuntungan financial. Hal ini pernah saya alami selama tiga tahun
menjadi guru Bimbingan & Konseling di sebuah Taman Kanak-Kanak. Sesuai
kesepakatan saya hanya datang ke sekolah dua hari dalam seminggu. Rasanya menyenangkan
sekali, saya bisa mengamalkan ilmu hasil kuliah tetapi tetap memiliki banyak
waktu untuk mengurus rumah dan keluarga.
2. Dapat
Mendampingi Anak Pada Momen Penting
Momen penting serta
kehadiran orang tua di sampingnya akan menjadi kenangan manis sepanjang hidup
anak. Kadang momen penting itu tidak bertepatan dengan hari libur kerja. Kerja
paruh waktu memungkinkan Bunda untuk mendampingi buah hati pada saat-saat
penting. Apakah itu pembagian raport, acara gathering di sekolah anak, saat
anak pertama masuk sekolah, dan sebagainya.
3. Dapat
Mengatur Waktu Secara Fleksibel
Kerja paruh waktu
menguntungkan, Bunda dapat mengatur waktu secara fleksibel jika misalnya anak
sakit atau libur. Jika anak libur misalnya, Bunda bisa mengganti hari kerja
sehingga bisa libur menemani anak. Saat anak sakit, Bunda bisa mengganti hari
kerja untuk menemani anak. Demikian pula jika tiba-tiba harus ke luar kota
untuk menengok orang tua atau kepentingan lainnya.
4. Menyesuaikan
Diri Pada Pekerjaan setelah Melahirkan
Saat yang paling berat
bagi seorang ibu bekerja adalah harus meninggalkan bayi tiga bulan untuk
kembali bekerja. Setelah sebelumnya setiap saat mendekap buah hati, lalu harus
meninggalkannya dengan pengasuh memang bukan hal mudah. Jika Bunda kerja paruh
waktu setelah cuti melahirkan, hal itu memberi Bunda waktu untuk menyesuaikan
diri pada pekerjaan setelah tinggal di rumah sepanjang waktu.
5. Bisa
Melakukan Banyak Hal untuk Keluarga tanpa Mengurangi Pengalaman Kerja
Bunda bisa melakukan
apa saja untuk keluarga pada antara jam kerja tanpa mengurangi pengalaman kerja
bunda. Jika pekerja penuh waktu harus selalu berada di kantor, maka Bunda bisa
berbelanja, membayar tagihan rumah tangga, atau rekreasi bersama anak pada jam
kerja. Tetapi pada hari lain Bunda pun pergi ke kantor sehingga pengalaman
kerja tetap ada.
6. Memiliki
Lebih Banyak Waktu Untuk Diri Sendiri.
Menjadi ibu bekerja itu
berarti siap dengan dobel peran. Ia harus menjadi karyawan yang baik dengan
menyelesaikan semua tugas kantor. Di sisi lain ia pun harus menjadi istri dan
ibu yang baik, mampu mengurus rumah, anak dan suami. Sehingga, waktu untuk diri
sendiri nyaris tak ada.
Jika Bunda bekerja
paruh waktu, Bunda tetap memiliki karir tetapi juga memiliki banyak waktu untuk
diri sendiri. Entah itu untuk merawat diri di salon, melakukan hobi membaca
novel, atau bergaul dengan sesama pecinta tanaman misalnya. Yang jelas hal itu
akan membuat Bunda lebih bahagia.
Bagaimana
menurut Bunda, adakah keuntungan bekerja paruh waktu yang belum masuk dalam
artikel ini? Mari tambahkan di kolom komentar ya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar, mohon untuk tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih :)