Jumat, 30 November 2018

Tips Vaksinasi Meningitis Tanpa Galau Antri



Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandung
Beberapa hari yang lalu seorang teman bercerita tentang teman satu rombongannya yang meninggal setelah beberapa hari pulang umroh dan penyebabnya adalah penyakit meningitis. Innalillahi wainna ilaihi roojiuun. Tentu saja masalah kematian adalah masalah takdir, orang tersebut sudah sampai pada ajalnya. Tetapi penyebabnya itu yang membuat saya kaget.
Salah satu syarat mendapat visa umroh adalah vaksin meningitis dengan dibuktikan sebuah kartu kuning. Mengapa? Karena WHO sudah menyatakan bahwa Saudi Arabia termasuk pada  salah satu Negara endemik virus meningitis selain Afrika, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Sekandia Baru. Meningitis sendiri merupakan penyakit infeksi menular yang menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang.
baca juga: https://www.dedehsriulfah.com/2018/12/tips-mendapat-oleh-oleh-murah-di-tanah.html
Sebelum disuntik meningitis suami bilang bahwa antriannya bikin galau, sekitar 700 orang perhari. Uwow! Tapi ada solusinya, simak tips vaksinasi meningitis tanpa galau antri yaa …. J Maka suami pun meminta tolong pada temannya di travel. Tak lama kemudian saya mendapat jadwal suntik meningitis yakni tanggal 9 Oktober. Sip lah Alhamdulillah nggak terlalu mepet waktu berangkat umroh tanggal 30 Oktober. Suntik meningitis memang sebaiknya sebelum dua minggu waktu keberangkatan. Oh iya, sebagai bukti sudah mendaftar, ada data yang harus diprint out.
Tanggal 9 Oktober seperti jadwal saat online, saya ditemani suami & anak-anak datang ke Kantor Pelabuhan Kesehatan Bandung  untuk disuntik meningitis. Tepatnya di Jl. Cikapayang No. 5 Tamansari Bandung Wetan. Oh iya kartor ini buka setiap hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 15.00. pendaftaran dibuka mulai pukul 07.00 sementara pelayanan dimulai pukul 08.00.
            Kami tiba di lokasi pukul 8.30. Saya lihat mobil yang parkir panjang sekali hingga ke belokan. Alhamdulillah ada kemudahan, pas tiba di sana ada mobil yang akan keluar. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Langsung saya kami tempati dengan suka cita. Bau-bau antrian panjang sudah tercium dari luar, sambung menyambung hingga ratusan orang.
            Di depan kantor Pelabuhan Kesehatan saya lihat puluhan orang berkerumun di depan pintu. Ternyata, ini baru kerumunan pertama. Di dalam ada lagi kerumunan kedua dan ketiga. Entah berapa ratus orang totalnya yang hadir saat itu. Wow, banyak sekali. Saya dapat antrian nomor berapa kalau seperti ini? 
Saat bergabung bersama kerumunan barulah saya dapat mendengar apa yang dikatakan seorang bapak yang berdiri di depan pintu. “Sekarang semuanya pulang dulu, besok kembali lagi ke sini sebelum subuh.” Orang-orang yang saya yakin sudah menunggu lama ini mengeluarkan berbagai keluhan. “Tadi ada puluhan orang yang menunggu dan berinisiatif bikin daftar antrian sendiri. Saya juga suruh mereka kembali lagi besok karena antrian seperti itu tidak berlaku.” Saya pikir kreatif sekali meereka, mungkin saking bosannya menunggu lama yaa J
Sama seperti yang lain saya pun disuruh kembali lagi besok. Tapi saat suami menyodorkan bukti sudah mendaftar online bapak itu menyuruh kami langsung masuk lewat samping. Legaaa rasanya tapi sekaligus kasihan melihat wajah-wajah yang kecewa di sana. Entah berapa jauh perjalanan yang telah mereka tempuh, entah berapa rupiah yang mereka yang mereka keluarkan untuk pulang pergi ke tempat ini. Dan entar berapa banyak hal yang mereka korbankan, mungkin janji dengan klien, mungkin waktu tidur yang terganggu karena bangun lebih awal. Karena yang saya tahu tenpat vaksinasi meningitis di Bandung ini sangat sedikit.

tempat vaksinasi meningitis
sumber gambar: www.serbabandung.com

            Saat masuk ke ruangan saya melihat antrian yang panjang. Ternyata itu antrian untuk pendaftaran langsung alias tidak online. Petugas yang kami tanya menyuruh kami langsung ke lantai dua. Dari lantai dua ternyata kami disuruh kembali ke lantai satu untuk mengambil nomor antrian terlebih dahulu. Entahlah, petugas pun sudah lelah mungkin. Saya siapkan print out tanda terima registrasi online serta uang Rp 310.000.

antrian vaksinasi  meningitis
sumber gambar: www.serbabandung.com





            Tak apa, setidaknya saya sudah mendapat kepastian akan dilayani hari ini. Menunggu sebentar anggap saja menikmati kebersamaan bersama suami dan anak-anak. Suami saya cerita bahwa dulu tak ada perdaftaran online, semuanya offline. Beruntung suami merupakan pembimbing umroh sehingga yang mengantri daftar karyawan travelnya. Lalu suami akan dihubungi jam berapa kira-kira harus datang untuk disuntik. Sementara yang lain harus mengantri entah berapa jam, lalu harus pulang dengan tangan kosong saat nomor antrian sudah habis.  Mungkin seperti bapak ibu yang berkerumun di luar tadi. Saat itu saya berjanji untuk menulis artikel tips vaksinasi meningitis tanpa galau antri.
            Prihatin melihat orang-orang yang harus kembali esok hari itu saya berharap para travel umroh akan menyarankan jamaahnya untuk mendaftar online saat akan disuntik meningitis.
            Keuntungan daftar vaksinasi secara online itu selain tidak perlu ngantri panjang kita juga bisa mengatur jadwal sesuai keinginan. Tentu saja itu pun jika jadwal yang diinginkan masih tersedia kuotanya. Karena kuota online dengan offline diatur. Tetapi kita bisa mencari waktu lain yang sesuai dengan waktu luang kita. Caranya pun mudah, hanya mengisi formulir pendaftaran online, print out hasil konfirmasinya, dan datang sesuai jadwal yang ditentukan. Ini link buat daftar onlinnya ya: https://kespel.kemkes.go.id/vaksinasi_int/vaksinasi_int_public/add.
            Oh iya, sebelum daftar online terlebih dahulu siapkan scand paspor atau KTP untuk diupload di kolom upload saat mengisi form. Isi data dengan lengkap, pilih lokasi yang diinginkan, sebaiknya sebelumnya mencari informasi dulu informasi lokasi pilihannya. Lalu pilih jadwal tanggal vaksinasi sesuai keinginan kita. Setelah dipastikan semua terisi lalu klik kirim. Nanti kita akan mendapat email konfirmasi tanda terima registrasi melalui email. Tanda terima itu kita print out dan bawa saat akan divaksinasi. Oh iya untuk wanita usia produktif nanti akan dicek urine juga untuk memastikan tidak hamil. Setelah selesai kita akan mendapatkan kartu kunng. sayang sekali foto-foto pribadi saya kehapus waktu dipindahin ke laptop.
         Semoga informasi Tips vaksinasi meningitis tanpa galau antri ini akan memberikan manfaat bagi teman-teman yang membutuhkan. J  

Sumber:


28 komentar:

  1. Wah sangat bermanfaat mbak.. Bisa ga galau lagi nih dengan antrian..

    BalasHapus
  2. Terima kasih infonya Mbak...beemanfaat ini. Saya dulu waktu bikin paspor juga booking online dulu. Jadi saat tiba , sekitar sejam sudah selesai semua urusan.
    Sayang info seperti ini belum menjangkau semua kalangan. Buktinya yang antri juga masih panjaaaaang sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mba, sosialisasinya kurang. Kasihan masyarakat yang jauh

      Hapus
  3. Lwt online, sdh pasti wktnya..jadi tidak perlu buang wkt tuk antri

    BalasHapus
  4. Terima kasih infonya Mbak. Insya Allah sangat membantu untuk persiapan saya, suami, dan ibu saya saat berangkat haji tahun depan. Doakan sehat sampai waktunya nanti yah..Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ... Semoga persiapan haji hingga ibadah hajinya lancar

      Hapus
  5. Dulu saya umroh gak suntik ini, hehe... Makanya pas orang-orang nanya soal pengalaman saya tidak tau. Alhamdulillah mba Dedeh sudah menuliskannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh dulu masih bisa ya? Sekarang jadi wajib katanya

      Hapus
  6. Baru tahu sebegitu banyaknya org yang antri untuk vaksin meningitis ini. Sedih juga ya mba klo terpaksa pulang padahal sdh jauh-jauh datang, mungkin dari pagi pula 😢

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba kita ngelihat aja ikut sedih apalagi yang mengalaminya

      Hapus
  7. Sayang ya masalah kayak gini blm banyak yg tahu, bersyukur Mbak Dedeh telah membagikan pengalamannya. Memang di zaman digital ini kita hatus siap berubah dalam segala hak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mba, padahal ini hal penting untuk diketahui masyarakat

      Hapus
  8. Masya Allah, mudah2an bisa nyusul mba Dedeh umroh. Aamiin

    BalasHapus
  9. Sekarang sudah pindah ke Cikapayang yah. Waktu saya umroh, masih di dekat Bandara Husein. Daftar subuh, trus dateng lagi jam 11an. Syukurlah kalau sudah sistem online. Bisa daftar dulu dari rumah. Makasih infonya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bu udah pindah. Entah baru tahun ini atau tahun kemarin dibuka online

      Hapus
  10. Ya Alloh ujian mau jadi tamu Alloh kudu sabar ya mbak. Sekian purnama lagi mungkin sudah beda kebijakannya ya MBK. Tapi makasih buat sharing nya yg bermanfaat sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, mba ... Semoga kedepannya Saudi Arabia terbebas dari endemik meningitis

      Hapus
  11. betul mbak, ngantrinya luar biasa. tapi waktu nganter mamak vaksin menebgitis, saya datang siangan jadi udah mulai sepi, paling tinggal nunggu satu jam, langsung masuk deh

    BalasHapus
  12. Online lbh didahulukan ya? Wah thx infonya mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan didahulukan, mba ... Tapi memang sudah dapat nomor

      Hapus
  13. Memangnya tidak ada info kalau bisa daftar online? Kok banyak yg gak tahu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang tahu tuh di travelnya gimana. Mungkin juga karena kebijakan baru ini

      Hapus
  14. Mbaaa, dulu aku pernah ikut nganter mamah sama bapak suntik ini. Yaampun lama banget waktu itu hampir seharian deh. . Klo udah suntik setidaknya udah ikhtiar ya mba, selebihnya gimana Allah aja..

    BalasHapus
  15. Bak kalau ada data yg salah saat infut daftar online g mna solusinya?

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar, mohon untuk tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih :)

Me Time dengan Bonus Glazed Skin

  Pernah tidak Emak merasa sangat lelah lahir batin? Melihat segala pekerjaan rumah seperti Melihat gunungan beban. Lalu melihat anak-an...