(Review pribadi)
Saat
ini saya ingin berbagi sedikit pengalaman cara memperkenalkan hurup hijaiyyah
pada batita. Saya bilang memperkenalkan ya karena pada dasarnya anak batita
belum waktunya belajar ataau menghafal huruf-huruf. Usia di bawah tiga tahun
baru pada tahap belajar pra huruf atau berkenalan dengan huruf-huruf.
Caranya
pun tentu tidak seperti belajar anak SD. Caranya mengikuti dunia anak yakni
bermain dengan menyenangkan. Bermain itu kan identik dengan kesenangan yaa,
karena saat bermain hanya bersenang-senang tanpa beban apapun. Saat
bersenang-senang saat bermain itu justru kita bisa sambil menyisipkan belajar
tanpa mereka sadari.
Kira-kira
demikian pula yang saya lakukan bersama anak-anak saat kecil. Si Sulung Wafa misalnya,
dia bersekolah di sekolah alam yang tidak menekankan siswanya untuk belajar
membaca dan berhitung. Mereka tetap diperkenalkan pada huruf, bacaan, atau
hitungan, tetapi tidak ditarget harus pandai membaca saat lulus.
Tetapi,
ternyata ibu gurunya bilang si Sulung ini termasuk yang paling awal bisa
membaca, padahal saya tidak mengajarinya. Yang saya lakukan hanya rutin
membacakan cerita bersamanya, ia memperhatikan gambar-gambarnya, kadang ia
bertanya ini huruf apa. Kadang saya memintanya menceritakan isi bukunya. Saya
tak heran ia bisa menceritakan ulang karena nyaris puluhan kali kami membacanya
bersama. Tetapi yang bikin takjub adalah ternyata kegiatan membacakan buku
berulang itulah justru yang membuat si Sulung bisa membaca. Rupanya ia belajar
membaca secara tidak langsung. Dan ia melakukannya dengan senang hati tanpa
targetan apalagi tekanan sehingga menjadi mudah.
Lain
lagi pengalaman dengan anak kedua, Riyadh. Ia lebih cepat bosan saat dibacakan
buku dan lebih suka bermain lego atau mobil-mobilan. Saat bermain itu kami
bacakan surat pendek dan ia mengikutinya. Tetapi ia tidak mau membaca surat
pendek jika harus duduk diam dengan serius. Awalnya saya kira dia tak
memperhatikan saat dibacakan surat pendek, tetapi saya keliru. Saat kami baca
satu ayat secara acak, dia akan langsung melanjutkannya. Rupanya meski
tangannya sibuk bermain, dan kelihatan asyik sekali, tetapi telinganya tetap
memdengarkan kami. Maka saat anak lain di PG baru belajar surat Al Fatihah, dia
sudah hafal beberapa surat pendek.
Memperhatikan
perkembangan kedua jagoan kecil tersebut saya menyimpulkan, bahwa belajar untuk
batita itu lebih mudah jika sambil bermain, dengan cara menyenangkan, dan
dengan menyesuaikan kecenderungannya.
Awalnya saya masih
bingung bagaimana merealisasikan rencana memperkenalkan huruf hijaiyyah pada si
Bungsu Khalifa. Hingga suatu hari diperkenalkan dengan kartu huruf hijaiyyah
dari Nafeesa Kidz. Saya seneng
sekali dan diam-diam saya membuat rencana untuk si Kecil.
![]() |
kartu huruf hijaiyyad dari Nafeesa Kidz |
Sebelum
saya cerita pengalaman memperkenalkan hurup hijaiyyah pada batita, saya
perkenalkan dulu produknya yaa …. Kartu huruf hijaiyyah ini berbahan dasar
kain, sehingga aman dari gigitaan atau sobekan si Kecil. Kalau kotor, tinggal
dicuci dan dijemur. Karena dari terbuat kain juga membuatnya lebih awet. Kartu
ini memiliki warna yang berbeda-beda, jadi tak hanya wakna putih sehingga lebih
menarik. Selain itu, ada potongan gambar buah yang menarik buat anak-anak.
Terdiri dari 15 kartu dengan tulisan huruf hijaiyyah di depna dan belakangnya.
Jangan khawatir akan tercecer, karena semua kartu ini dimasukkan dalam sebuah
kantong transparan.
Awalnya
saya ajak melihat-lihat kartunya, tanpa diduga ternyata dia menolak. Saya ajak
dia ke tempat kesukaannya yakni halaman mesjid yang luas dan banyak tanaman.
Biasanya saat tak mau makan dia akan makan lahap jika dibawa ke tempat ini.
Harapan saya tentu saja agar ia mau bermain kartu hijjaiyyah di sini. Sayang
sekali, ia malah asyik mengumpulkan bunga atau mengejar-ngejar ayam tetangga. Tetehnya
yang bersemangat mengajak adiknya main kartu huruf pun diabaikannya.
![]() |
Si Kecil masih enggan diajak main kartu huruf hijaiyyah |
![]() |
Si Kecil malah asyik ngumpulin bunga di halaman masjid |
Tak
patah semangat, di rumah saya main kartu hijaiyyah bersama si Teteh di
depannya. Si Bungsu melirik sedikit-sedikit. Saya bilang, “Ade … lihat Ade suka
warna apa?” dia tak merespon. Saya tempel-tempelkan kartu pada badannya atau
tangannya saat ia bermain, eh ia protes, “Iiih Mamah ….”
![]() |
Si Kecil masih anteng dengan mainannya. Ia masih belum merespon kartu huruf hijaiyyah |
Sedih
juga kenapa ia belum mau merespon kartu sebagus ini. Tapi saya berpikir
positif, mungkin ia masih asyik bermain atau kami hanya belum menemukan kondisi
yang pas saja. Lalu saya ingat, sebelum tidur biasanya dia ingin dibacakan
buku. Lebih tepatnya melihat-lihat isi buku sih. Karena ia meminta beberapa
boardbook sekaligus, semua dia buka dan dia tunjuk-tunjuk sesuai kemauan,
sambil bertanya, “Pa nih?” Tak apa, ini namanya proses mengakrabkan anak dengan
buku, semoga seiring berjalan waktu ia menjadi pecinta buku.
Nah,
saya pikir mungkin bermain kartu huruf hijaiyyah pun bisa dilakukan sebelum
tidur siang. Si Kecil saya ajak ke kamar lebih awal. Lalu kartu huruf hijaiyyah
saya sebar di atas kasur. Saya bikin dia penasaran, “Eh, ini ada buah alpuket
yang tadi Ade makan. Wah buah semangka merahnya enaak, nyam-nyam ….” Dia memang
hobi sekali makan buah, jadi saya jadikan gambar buah itu sebagai pintu
masuknya.
Berhasil,
dia mendekat, lalu tengkurap dan mulai nowel-nowel kartu. Saya Tanya, “Ade suka
yang mana?” Dia nunjuk. “Ooh itu Thothothothotho ….” Huruf tho sengaja saja
bunyikan berulang supaya menarik perhatiannya. Ternyata benar, Khalifa mau
mengikuti karena mungkin di telinganya terdengar lucu.
![]() |
Si Kecil mulai tertarik pada kartu huruf hijaiyyah |
![]() |
makin tertarik saat melihat warna dan gambar potongana buah |
![]() |
Si Kecil makin asyik dengan kartu huruf hijaiyyah. Ia mau menirukan Bunda mengucapkan huruf |
Saya
ulangi lagi menunjukkan kartu sambil membunyikan huruf dengan berulang. “Lalallal
… nananana … hahahahaha ….” Sengaja pula saya baca memakai fathah dan bukan
huruf aslinya agar memudahkan dia untuk mengikutinya.
Setelah
bosan bermain kartu Khalifa naik ke dada Bundanya minta kuda-kudaan. Tak apa,
untuk hari ini cukup dulu beberapa menit. Besok dan besoknya akan saya ulangi
lagi. Memperkenalkan huruf hijaiyyah pada batita memang perlu kesabaran. Tapi
tak mengapa karena bukankah Allah menjanjikan pahala yang besar bagi siapa yang
mengajarkan Al Quran? Bukan dihitung perayat atau perkalimat tetapi perhuruf,
begitulah sabda Nabi. Selain itu, melihat anak merasa senang saat bermain dan
belajar bersama ibunya juga merupakan kebahagiaan tersendiri. Insya Allah
bonding Bunda dan ananda akan lebih erat lagi.
Bagimana
Bunda, tertarik menggunakan produk Nafeesa Kidz untuk memperkenalkan huruf
hijaiyyah pada batita? Untuk info lebih lengkap bisa diintip di akun FB nya
yaa. J
Betul banget teh, saya juga sering merasa sedih klo udah beli sesuatu yg menarik dan bermanfaat. Eh ga taunya ditolak mentah2 sama si anak. Mungkin emang butuh sabar dan kreativitas seperti yg diceritakan teh Dedeh ya 😊. Terima kasih sudah sharing 😉
BalasHapusIya mba ... Jadi ibu mah dituntut kreatif ya ... Bukan hanya ngasih fasilitas😊
HapusWhuaa menarik tekniknya nih... Anak saya di sekolah juga diajarkan hijaiyah salah satunya dengan menggunakan kartu.
BalasHapusHehe teknik coca-coba ini
HapusKeren² ya metoda mengajar membaca sekarang. Alhamdulillah, si Kecil tadinya cuma melirik, jadi tertarik...
BalasHapusIya Bu ... Dikit-dikit juga gpp
HapusLucu banget nih, kreatif ya produknya bikin makin cinta huruf hijaiyah..
BalasHapusIya ... Orang makin krearif bikin mendidik lebih mudah
HapusHehe, seru deh step by stepnya si adek sampe mau nyentuh huruf2 hijaiyah nya. Nanti saya intip Di FB nya ya, Teh.
BalasHapusHihi iya, Mba ... Nguji kesabaran ini mah
HapusMengenalkan sesuatu ke anak batita memang gampang-gampang susah, ya. Yang terpenting kita yg harus mengikuti ritme dan maunya si anak. Jangan sampe terbalik. Semangat yaa adik kecil
BalasHapusBetul ... Kita yang masuk ke dunia mereka
HapusMasya Allah, keren ya tampilan huruf hijaiyah dari produk nafeeza ini. Anak2 bakalan suka, nih.
BalasHapusIya, Mba ... Beruntung saya dapat ini...
HapusMemang utk anak balita harus sesuatu yg menarik perhatiannya
BalasHapusBetul bangeet
HapusAnak kecil cenderung belajar dengan hal-hal yg menarik perhatiannya. Termasuk huruf hijaiyah dengan warna-warna terang. Semoga si kecil trus tertarik untuk bljar ya mba...sukses dan slm buat si kecil...
BalasHapusAamiin... Bundanya harus lebih sabar😊
HapusKartunya besar-besar ya kayaknya emamg harus besar ya. Pernah beli kecil eh dibuang2 pada hilang hiks, kalau besar gitu kemungkinan hilang kecil kayaknya :D
BalasHapusNggak terlalu besar tapi cukupan 😊
Hapuskartunya lucu dan bikin anak-anak suka sehingga senang menghapal huruf hijayahnya...
BalasHapusKepoin ah ke FBnya Nafeesa Kidz
Selamat intip2😊
HapusBundanya cerdas nih ngajarin anak, sabar pula. Semangat ya Mbak. Insya Allah anaknya akan semakin senang belajar huruf Hijaiyya.
BalasHapusAamiin ..
HapusMakasih motivasinya, Bunda
Salut mba, sama semangatnya ngajarin anak. Hehe.. stok sabarnya luar biasa
BalasHapusKebetulan stoknya masih banyak😄
Hapusmenyenangkan sekali mbak cara mengenalkan hijaiyah, kalau saya saya tempel di tembok
BalasHapusDitempel anaknya nggak mau ngelirik😄
HapusIbu cerdas dan kreatif laaah ini mah. Lopeeeeee ��
BalasHapusHehe aamiin...
Hapusperlu dicoba ini tekniknya, bermain kartu, walau baim sudah masuk balita, tapi dia masih suka bermain seperti ini
BalasHapusSemoga berhasil, mba😊
HapusBelajar sambil bermain emang efektif y mn apalg bwt anak cow
BalasHapusKayakny anak cow emang g bisa anteng y
Anak sy cow gitu juga
Khalifa ini cewe, mba😄. Tapi betul.belajarnya sambil maen aja
Hapus