Beberapa
hari yang lalu seorang teman bercerita tentang teman satu rombongannya yang
meninggal setelah beberapa hari pulang umroh dan penyebabnya adalah penyakit
meningitis. Innalillahi wainna ilaihi roojiuun. Tentu saja masalah kematian
adalah masalah takdir, orang tersebut sudah sampai pada ajalnya. Tetapi penyebabnya
itu yang membuat saya kaget.
Salah
satu syarat mendapat visa umroh adalah vaksin meningitis dengan dibuktikan
sebuah kartu kuning. Mengapa? Karena WHO sudah menyatakan bahwa Saudi Arabia
termasuk pada salah satu Negara endemik virus
meningitis selain Afrika, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Sekandia Baru.
Meningitis sendiri merupakan penyakit infeksi menular yang menyerang selaput
otak dan sumsum tulang belakang.
baca juga: https://www.dedehsriulfah.com/2018/12/tips-mendapat-oleh-oleh-murah-di-tanah.html
baca juga: https://www.dedehsriulfah.com/2018/12/tips-mendapat-oleh-oleh-murah-di-tanah.html
Sebelum disuntik meningitis suami
bilang bahwa antriannya bikin galau, sekitar 700 orang perhari. Uwow! Tapi ada
solusinya, simak tips vaksinasi meningitis tanpa galau antri yaa …. J
Maka suami pun meminta tolong pada temannya di travel. Tak lama kemudian saya
mendapat jadwal suntik meningitis yakni tanggal 9 Oktober. Sip lah Alhamdulillah
nggak terlalu mepet waktu berangkat umroh tanggal 30 Oktober. Suntik meningitis
memang sebaiknya sebelum dua minggu waktu keberangkatan. Oh iya, sebagai bukti
sudah mendaftar, ada data yang harus diprint out.
Tanggal 9 Oktober seperti jadwal
saat online, saya ditemani suami & anak-anak datang ke Kantor Pelabuhan Kesehatan
Bandung untuk disuntik meningitis. Tepatnya
di Jl. Cikapayang No. 5 Tamansari Bandung Wetan. Oh iya kartor ini buka setiap
hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 – 15.00. pendaftaran dibuka mulai pukul
07.00 sementara pelayanan dimulai pukul 08.00.
Kami
tiba di lokasi pukul 8.30. Saya lihat mobil yang parkir panjang sekali hingga
ke belokan. Alhamdulillah ada kemudahan, pas tiba di sana ada mobil yang akan
keluar. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Langsung saya kami tempati dengan suka cita.
Bau-bau antrian panjang sudah tercium dari luar, sambung menyambung hingga
ratusan orang.
Di depan kantor Pelabuhan Kesehatan saya lihat puluhan orang berkerumun di depan pintu. Ternyata, ini baru kerumunan pertama. Di dalam ada lagi kerumunan kedua dan ketiga. Entah berapa ratus orang totalnya yang hadir saat itu. Wow, banyak sekali. Saya dapat antrian nomor berapa kalau seperti ini?
Di depan kantor Pelabuhan Kesehatan saya lihat puluhan orang berkerumun di depan pintu. Ternyata, ini baru kerumunan pertama. Di dalam ada lagi kerumunan kedua dan ketiga. Entah berapa ratus orang totalnya yang hadir saat itu. Wow, banyak sekali. Saya dapat antrian nomor berapa kalau seperti ini?
Saat bergabung bersama kerumunan
barulah saya dapat mendengar apa yang dikatakan seorang bapak yang berdiri di
depan pintu. “Sekarang semuanya pulang dulu, besok kembali lagi ke sini sebelum
subuh.” Orang-orang yang saya yakin sudah menunggu lama ini mengeluarkan
berbagai keluhan. “Tadi ada puluhan orang yang menunggu dan berinisiatif bikin
daftar antrian sendiri. Saya juga suruh mereka kembali lagi besok karena
antrian seperti itu tidak berlaku.” Saya pikir kreatif sekali meereka, mungkin
saking bosannya menunggu lama yaa J
Sama seperti yang lain saya pun
disuruh kembali lagi besok. Tapi saat suami menyodorkan bukti sudah mendaftar
online bapak itu menyuruh kami langsung masuk lewat samping. Legaaa rasanya
tapi sekaligus kasihan melihat wajah-wajah yang kecewa di sana. Entah berapa
jauh perjalanan yang telah mereka tempuh, entah berapa rupiah yang mereka yang
mereka keluarkan untuk pulang pergi ke tempat ini. Dan entar berapa banyak hal
yang mereka korbankan, mungkin janji dengan klien, mungkin waktu tidur yang
terganggu karena bangun lebih awal. Karena yang saya tahu tenpat vaksinasi
meningitis di Bandung ini sangat sedikit.
![]() |
tempat vaksinasi meningitis sumber gambar: www.serbabandung.com |
Saat
masuk ke ruangan saya melihat antrian yang panjang. Ternyata itu antrian untuk
pendaftaran langsung alias tidak online. Petugas yang kami tanya menyuruh kami
langsung ke lantai dua. Dari lantai dua ternyata kami disuruh kembali ke lantai
satu untuk mengambil nomor antrian terlebih dahulu. Entahlah, petugas pun sudah
lelah mungkin. Saya siapkan print out tanda terima registrasi online serta uang
Rp 310.000.
![]() |
antrian vaksinasi meningitis sumber gambar: www.serbabandung.com |
Tak
apa, setidaknya saya sudah mendapat kepastian akan dilayani hari ini. Menunggu sebentar
anggap saja menikmati kebersamaan bersama suami dan anak-anak. Suami saya
cerita bahwa dulu tak ada perdaftaran online, semuanya offline. Beruntung suami
merupakan pembimbing umroh sehingga yang mengantri daftar karyawan travelnya. Lalu
suami akan dihubungi jam berapa kira-kira harus datang untuk disuntik. Sementara
yang lain harus mengantri entah berapa jam, lalu harus pulang dengan tangan
kosong saat nomor antrian sudah habis. Mungkin
seperti bapak ibu yang berkerumun di luar tadi. Saat itu saya berjanji untuk
menulis artikel tips vaksinasi meningitis tanpa galau antri.
Prihatin
melihat orang-orang yang harus kembali esok hari itu saya berharap para travel
umroh akan menyarankan jamaahnya untuk mendaftar online saat akan disuntik
meningitis.
Keuntungan
daftar vaksinasi secara online itu selain tidak perlu ngantri panjang kita juga
bisa mengatur jadwal sesuai keinginan. Tentu saja itu pun jika jadwal yang
diinginkan masih tersedia kuotanya. Karena kuota online dengan offline diatur. Tetapi
kita bisa mencari waktu lain yang sesuai dengan waktu luang kita. Caranya pun
mudah, hanya mengisi formulir pendaftaran online, print out hasil
konfirmasinya, dan datang sesuai jadwal yang ditentukan. Ini link buat daftar
onlinnya ya: https://kespel.kemkes.go.id/vaksinasi_int/vaksinasi_int_public/add.
Oh
iya, sebelum daftar online terlebih dahulu siapkan scand paspor atau KTP untuk
diupload di kolom upload saat mengisi form. Isi data dengan lengkap, pilih
lokasi yang diinginkan, sebaiknya sebelumnya mencari informasi dulu informasi
lokasi pilihannya. Lalu pilih jadwal tanggal vaksinasi sesuai keinginan kita. Setelah
dipastikan semua terisi lalu klik kirim. Nanti kita akan mendapat email
konfirmasi tanda terima registrasi melalui email. Tanda terima itu kita print
out dan bawa saat akan divaksinasi. Oh iya untuk wanita usia produktif nanti
akan dicek urine juga untuk memastikan tidak hamil. Setelah selesai kita akan
mendapatkan kartu kunng. sayang sekali foto-foto pribadi saya kehapus waktu dipindahin ke laptop.
Semoga
informasi Tips vaksinasi meningitis tanpa galau antri ini akan memberikan manfaat
bagi teman-teman yang membutuhkan. J
Sumber: