Kopi
Saya punya beberapa minuman hangat favorit yang
berubah-ubah. Saat awal kuliah saya mulai menyukai kopi. Kesukaan pada kopi
bermula saat menginap di rumah teman. Pagi hari sang tuan rumah menghidangkan
sarapan kopi yang masih mengepul serta sepiring bakwan udang, pasangan yang
sungguh klop. Saat itu, saya yang tadinya tidak pernah tertarik pada kopi,
langsung tergoda oleh aromanya. Lalu mencicipinya sedikit dan akhirnya malah
suka. Tapi ya sekedar suka saja kalau memungkinkan menyeduhnya, tapi tak
mencari kalau tak ada. Maklumlah dana anak kost sangat terbatas.
Setelah menikah saya kembali menyikai kopi yang sama. Berbeda
dengan orang lain yang menyeduh kopi untuk sarapan, saya menyeduhnya sebagai
camilan. Kopi panas itu biasanya saya celupin roti, hmm yummy. Tapi kesukaan
saya pada kopi benar-benar dihentikan setelah sebuah kejadian. Pagi itu saya
ada agenda mengadiri sebuah acara. Salahnya, pagi hari saya minum kopi, lalu
badan menjadi lemas gemetaran, mual, kepala agak pusing. Saya takut sekali
untuk menyebrang jalan, apalagi sambil menggendong bayi.
Susu coklat vanila
Kalau saat hamil minuman favorit saya beda lagi, yakni
campuran susu dancow coklat vanilla. Ibu hamil kan selalu ditekankan untuk
meminum susu, padahal saya kurang menyukai susu, apalagi suus ibu hamil yang
bikin mual itu. Akhirnya, dari pada tidak, saya berinisiatif membuat minuman
hangat campuran dancau coklat dan vanilla, dan saya sangat menyukainya. Rasa manis
dari coklat serta rasa gurih dari vanilla sungguh nikmat.
Coklat dan teh tarik
Setelah tidak hamil, minuman hangat favorit saya beralih
pada coklat dan teh tarik. Kedua minuman tersebut memiliki keleihan
masing-masing, mereka meninggalkan sensasi berbeda di lidah. Meneguk coklat
hangat atau teh tarik pelan-pelan saat masih hangat apalagi ditemani camilan
lezat di pagi hari itu sangat menyenangkan.
Madu hangat
Nah, kalau minuman hangat satu ini sebenarnya tidak bisa
dibilang favorit. Tapi tiap hari saya wajib mengonsumsinya, bahkan bisa sampai
tiga cangkir sehari bila tengah kurang enak badan. Untuk bepergian juga saya
kadang membawa seduhan madu sebagai dopping. Yang awalnya tak suka, lama-lama
saya jadi suka juga seduhan madu hangat.
Jika kalian tidak suka madu karena rasanya yang sangat
manis, cobalah untuk menyeduhnya dengan air hangat. Rasanya, sungguh nikmat,
apalagi kalau ingat khasiatnya, pasti ketagihan.
Jus kurma
Nah, saat ini jus kurma-lah minuman favorit saya. Kalian jangan
dulu berkomentar sebelum mengetahui resep saya… J
Pertama tahu jus kurma itu saat di rumah Ayah, adik saya membuatnya. Saat itu
saya sama sekali tidak tertarik meskipun adik saya terus membujuk. Warnanya memang
tidak terlalu menarik. Saya lebih memilih madu sebagai dopping berpuasa saat
itu.
Takdir Allah ternyata bulan itu saya positif hamil dan bidan
menganjurkan untuk rutin mengonsumsi tujuh butir kurma sehari. Ini untuk
membantu mengatasi anemia saya. Waduh, ini tugas berat mengingat saya kurang
menyukai makanan manis. Teman saya yang bidan itu menyarankan untuk membuat nabez agar tidak terlalu manis rasanya. Nabez
itu kurma yang direndam semalaman.
Demi cintaku pada janin dalam kandungan, saya pun menuruti
saran bu bidan cantik itu. Dan kebetulan, suami belum lama pulang umroh dan kami
memiliki kurma nabi (ajwa) yang memiliki khasiat paling istimewa di antara buah
kurma. Cara mengonsumsi nabez ini
bisa dikunyah langsung kurmanya dan airnya diminum, bisa juga dilender. Saya memilih
diblender. Dan ternyata rasanya lezaat sekali. Setelah itu saya berusaha rutin
mengonsumsi jus kurma. Tapi setelah ajwa habis menjadi kadang-kadang saja, maklumlah
kurma yang biasa dijual dipasaran rasanya tak seenak ajwa.
Nah, saat bayi berusia sekitar setahun saya tertarik untuk
bisnis kurma. Momennya pas menjelang Ramadhan dan suami pulang membimbing
umroh. Beliau membawa berdus-dus kurma dari Madinah. Namanya penjual, saya pun
banyak mencari informasi berkaitan dengan kurma. Saat itulah saya mengenal
kurma sukari, yang wangi dan rasanya membuat saya langsung jatuh cinta ehem… Dan
ternyata, kurma sukari menjadi favorit pelanggan.
Saya pikir kalau sukari basah dijus pasti rasanya mantap, dan
perkiraan saya benar. Dengan takaran air yang cukup akan membuat jus kurma
sukari terasa luar biasa. Dan inilah minuman hangat favorit saya sekarang. Jika
kalian penasaran, saya kasih tahu cara membuatnya ya J
Ambil tujuh butir kurma sukari, buang bijinya, rendam
semalam dengan air matang. Subuh-subuh blender kurma beserta airnya dan
tambahkan air panas agar hasilnya menjadi minuman hangat. Minum segera supaya
buih dan airnya tidak terpisah.
Minuman hangat jus kurma ini bukan hanya rasanya yang lezat
tetapi khasiatnya juga luar biasa. Apakah kalian tertarik untuk mencoba minuman
hangat favorit saya?
Kalau saya senang sekali dengan teh tarik Karena segar sekali di mulut dan enak masuk ke perutnya.
BalasHapusbetul, teh tarik juga lezat...terima kasih sudah mampir...
Hapus