Malam kemarin saya diminta sharing di sebuah grup
menulis & bisnis. Temanya “Mewujudkan Mimpi Menjadi Penulis Buku”. Saya
menyanggupinya dengan senang hati. Bukan…bukan karena saya sudah sangat mahir
menulis atau sangat banyak melahirkan buku. Saya hanya ingin melakukan sesuatu
yang semoga bermanfaat untuk orang lain. Selain itu untuk memotivasi diri
sendiri agar semakin semangat berkarya. Seperti inilah sharing saya malam itu
yang diselingi ngelonin si Bungsu Khalifa:
Assalamualaikum
semuanyaa...
😊
😊
😊
🙏
Senang sekali saya bisa bergabung di sini
untuk sharing sedikit pengalaman "Mewujudkan Mimpi Menulis Buku".
Oh ya, tak kenal maka tak sayang yaa...
😊perkenalkan, saya Dedeh
Sri Ulfah. Ibu rumah tangga yang memiliki empat orang putra dan putri.
Pekerjaan utama saya mengurus rumah dan mengasuh anak. Jika ada waktu luang,
saya menulis dan berbisnis.
Beberapa karya saya:
Fabled Wisdom for Modern Life (Proggressio,
2007),
Perjalanan Andi (Ad-Print
Media Pustaka, 2010),
Ensiklopedi Seni dan Budaya
Sumatera Selatan (Mentari Utama Unggul, 2012),
Ingin Seperti Mereka: Kisah
Nabi dan Tokoh Islam (Elex Media Komputindo, 2014),
Putri-putri Islam Inspiratif
(Elex Media Komputindo, 2015),
101 Akhlak Nabi Muhammad
(Penebar Swadaya, 2016),
serta tiga buku antologi:
Bangga Menjadi Ibu, Diary of Love, Kumcer Romantis.
Pernah menjadi kontributor di
portal emakpintar.org (2017).
Untuk bersilaturahim, melalui FB Dedeh Sri
Ulfah atau e-mail dedeh_sriulfah@yahoo.co.id.
Ini penampakan saya
😊
Menerbitkan Buku Pertama
Buku pertama saya terbit setelah memiliki anak
pertama dan hamil muda anak kedua. Karena kurang pede, maka saya ngajak sahabat
Nia Kurniawati untuk duet mengerjakan buku ini. Sahabat saya tengah hamil tua
saat itu.
Kami membawa naskah lengkap yang sudah diprint
mengetuk pintu penerbit. Alhamdulillah dua minggu kemudian langsung di-ACC
untuk diterbitkan.
Ternyata perjuangan kami masih panjang. Bolek
balik merevisi dan bolak balik mengunjungi penerbit. Waktu itu tahun 2007. Buku
pertama kami terbit di Progressio.
Ini penampakan bukunya
😊
Saya sengaja menceritakan dari sebelum ikut Sekolah Perempuan supaya lebih tergambar bedanya sebelum dan setelah ikut SP(Sekolah Perempuan). Setelah itu dua buku lagi terbit di penerbit yang berbeda dan genre yang berbeda.
Mengerjakan dua buku ini pun ada kisahnya
sendiri. Yang satu buku novel sains fiksi anak, saya kerjakan kurang dari
seminggu. Satu lagi buku ensiklopedi seni budaya, dikerjakan dalam waktu
sebulan setengah dan diselingi sakit dua minggu, saking diporsirnya otak
saya
😅
Sebelum ikut SP saya belajar menulis secara otodidak,
belum ikut komunitas menulis untuk saling menyemangati, belum punya mentor
untuk bertanya, belum punya jaringan ke penerbit. Semua serba meraba-raba.
Alhamdulillah, teh Indari membuka Sekolah Perempuan perdana. Ini seperti semacam doa yang terkabul.
😇
😇
😇Saya pelajari materinya
dan membulatkan tekad untuk ikut. Suami mengizinkan saya ikut SP dan bersedia
mengasuh 3 anak kami setiap hari Sabtu. Ini penting ya buat seorang istri,
untuk selalu mendapatkan restu suami.
😍
😇
Alhamdulillah, teh Indari membuka Sekolah Perempuan perdana. Ini seperti semacam doa yang terkabul.
Saat itu SP masih 12x pertemuan. Saya mengikuti yang offline. Tak pernah bolos sekali pun meski tengah sakit. Sayang kan sudah bayar mahal tapi bolos
Sering berubah jika menemukan tema yang
dianggap lebih bagus.
Jika main ke toko buku, malah makin pusing
karena khawatir tema yang mau saya tulis kurang menarik dan kurang menjual.
Di SP justru saya diajari menemukan ide itu
paling mudah dari diri sendiri. Dari bakat, minat, hobi, pengalaman, kemampuan,
atau potensi kita sendiri sehingga lebih mudah untuk menulisnya dan lebih
UNIK.
Mentor dan mentee harus mau kerjasama. Kalau mentor meminta revisi ya kita harus mau, biar hasil naskahnya bagus.
Oh iya, yang sangat menyenangkan itu kami dikasih mentor pribadi. Kapan pun kita bisa setor dan mendiskusikan naskah sama mentor. Mentor akan selalu menagih dan mengecek, sudah berapa banyak kita nulis
😎
Dan ternyata setiap minggu selalu ada PR. Semuanya selalu berusaha saya kerjakan tepat waktu. PR nya disesuaikan dengan materi. Misal: menuliskan 30 ide, mencari 5 buku pembanding, dll.
Hari pertama ikut SP sudah wow! Wow materinya serasa ada lampu menyala di kepala berkali-kali. Wow juga karena langsung dikasih PR
😁
Di bulan pertama ikut SP, kami diminta bikin masing-masing 5 judul buku dan sinopsisnya untuk diajukan ke penerbit. Alhamdulillah, 4 judul saya diminati Elex Media Komputindo.
Ini penampakannya
😊
Mentor dan mentee harus mau kerjasama. Kalau mentor meminta revisi ya kita harus mau, biar hasil naskahnya bagus.
Oh iya, yang sangat menyenangkan itu kami dikasih mentor pribadi. Kapan pun kita bisa setor dan mendiskusikan naskah sama mentor. Mentor akan selalu menagih dan mengecek, sudah berapa banyak kita nulis
Dan ternyata setiap minggu selalu ada PR. Semuanya selalu berusaha saya kerjakan tepat waktu. PR nya disesuaikan dengan materi. Misal: menuliskan 30 ide, mencari 5 buku pembanding, dll.
Hari pertama ikut SP sudah wow! Wow materinya serasa ada lampu menyala di kepala berkali-kali. Wow juga karena langsung dikasih PR
Di bulan pertama ikut SP, kami diminta bikin masing-masing 5 judul buku dan sinopsisnya untuk diajukan ke penerbit. Alhamdulillah, 4 judul saya diminati Elex Media Komputindo.
Ini penampakannya
Alhamdulillah perjuangan tiga bulan membuahkan hasil. Buku pertama setelah ikut SP pun terbit.
Setelah selesai naskah, kita dimasukkan ke dalam grup khusus penulis Indscript. Dan ini sangaat saya sukai.
Di grup ini saya dapatkan apa yang selama ini hanya saya harapkan. Yaitu, info-info kebutuhan naskah dari berbagai penerbit.
Saya pun melanjutkan menulis judul yang sudah di-ACC Elex, masih sering konsultasi sama mentor, dan buku kedua setelah SP atau buku kelima pun terbit.
Ini penampakannya:
Tahun ini cita-cita saya adalah memaksimalkan blog. Blog
saya: dedehsriulfah.blogspot.com jarang
ditengok. Alhamdulillah terima kasih, setelah sharing di sini saya jadi dapat
ide untuk menuliskan pengalaman menulis dari awal di blog saya itu.
Nah, jika Teman-teman berniat untuk mengikuti SP, saran
saya:
1. Tekadnya harus kuat, jangan mudah
menyerah.
2. Kerjakan semua PR.
2. Kerjakan semua PR.
3. Konsisten menulis.
4. Sering diskusi dengan mentor.
5. Minta restu suami.
😊
😊
Tips untuk yang mau jadi penulis:
1. Bergaul dengan sesama penulis. Gabung di komunitas menulis. Biar bisa saling menyemangati.
1. Bergaul dengan sesama penulis. Gabung di komunitas menulis. Biar bisa saling menyemangati.
2. Konsisten menulis setiap hari, tidak harus
panjang yang penting konsisten. Setidaknya nulis status FB yang bermanfaat.
3. Cari ilmu menulis. Dengan ilmu, semua jadi
lebih mudah.
Oh ya sebelum saya undur diri, boleh berbagi info sedikit
yaa…
Insya Allah buku terbaru kami akan segera
terbit di Elex Media. Judulnya "30 Malam Bersama Nabiku". Kisah nabi
yang disajikan agak berbeda, yakni secara tematis.
😊
Saya undur diri. Wassalamualaikum
Inspiratif sekali Mbak...sukses selalu yaa...Amiin
BalasHapusterima kasih, Mba Muyassaroh...amiin..doa yang sama juga buat Mba :)
HapusmaasyaAllah keren mba
BalasHapusmari menulis
aamiin...mari saling menyemangati
Hapus