Seekor merak yang cantik bernama
Rara menari-nari gembira di sebuah hutan. Ekornya panjang berwarna-warni
apalagi saat tertimpa sinar matahari. Hewan-hewan lain ikut senang memandang
bulu-bulunya yang indah. Namun beberapa saat kemudian ia menjadi sangat sedih
saat matanya tertumbuk pada kakinya yang kecil dan hitam. “mengapa Allah tidak
membuat kakiku indah seperti bagian lain tubuhku?” pikirnya sedih. Hewan-hewan
lain menjadi bingung dengan perubahan suasana hati merak yang sangat drastis
tersebut.
Seekor kura-kura mendekatinya dan
bertanya, “mengapa kamu tiba-tiba bersedih padahal tadi kami melihatmu menari
dengan gembira hingga hewan-hewan lainpun ikut bergembira?”
Masih tetap bersedih Rara Merak
menjawab, “Engkau benar sahabatku Kukuk Kura-kura, setiap membentangkan
bulu-buluku yang cantik hatiku selalu merasa gembira dan ingin menari-nari,
namun setiap menatap kakiku yang kecil dan hitam aku selalu menjadi sedih,
mengapa Allah tidak membuat kakiku seindah bulu-buluku?”
Kukuk Kura-kura yang bijak itu berkata, “astagfirulloh Rara,
mengapa engkau lebih focus pada kekurangan yang membuatmu bersedih? Mengapa
tidak focus saja memperhatikan kelebihanmu yang membuatmu selalu bersyukur?
Ingatlah kawan, semua makhluk diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya,
tak ada yang sempurna.”
***Firman Allah swt., “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu,m dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)
-Ku. (QS. Al Baqarah:152)
***Hadits dari Ummu Al-Ala', dia berkata : "Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam menjengukku tatkala aku sedang sakit, lalu beliau
berkata. 'Gembirakanlah wahai Ummu Al-Ala'. Sesungguhnya sakitnya orang Muslim
itu membuat Allah menghilangkan kesalahan-kesalahan, sebagaimana api yang
menghilangkan kotoran emas dan perak". ( Abu Daud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar, mohon untuk tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih :)