Jumat, 25 Agustus 2017

KEJUJURAN YANG MENGINSFIRASI


Riyadh marah saat Suci menuduhnya menjatuhkan Rino sampai menangis. Saat ibu guru mengkonfirmasi ke anak yang lain ternyata Suci sendiri pelakunya. Ini bukan kal pertama Suci berbohong. Beberapa bulan yang lalu Suci menuntut pada ibu guru agar memita semua teman meminta maaf kepadanya dengan alasan semua temannya telah melemparinya dengan bola mainan. Bahkan Suci berbohong dengan membawa nama ayahnya. Menurut Suci, ia telah bicara pada ayahnya dan ayahnya menyuruh Suci meminta semua temannya meminta maaf padanya. Menjelang pulang sekolah ibu guru mengkonfirmasi tuduhan Suci pada semua sisiwa dan ternyata dari semua temannya yang dituduh telah melempari Suci bola hanya tiga orang siswa yang terbukti bersalah.

***

Apakah Bunda pernah menemukan kasus serupa? ataukah Bunda ingin menanamkan kejujuran pada diri buah hatinya? kisah berikut ini sangat bagus sekali untuk dijadikan teladan.

***

Seorang ulama yang sangat terkenal, Abdul Qodir Jailani, pada masa mudanya adalah seorang anak yatim. Namun ia cerdas dan rajin menuntut ilmu. Suatu hari, dengan tekad yang kuat diiringi restu ibunya ia akan pergi ke Baghdad untuk mencari ilmu. Ibunya kemudian menitipkannya bersama kafilah dagang yang akan berangkat ke kota Baghdad.
            Sebelum berangkat, ibunya membekali Abdul Qadir 40 uang emas yang dijahit di dalam bajunya supaya aman. Karena Baghdad kota yang jauh maka ibunya member nasehat-nasehat kepada Abdul Qadir dan diantara nasehatnya adalah apapun yang terjadi, ia harus berlaku jujur, walaupun tampaknya kejujuran itu akan merugikan dirinya. Sebagai anak yang soleh dan berbakti, ia sangat mencamkan nasihat ibundanya.
            Tiba-tiba, di tengah perjalanan kafilah dagang itu dicegat para perampok. Semua tempat digeledah, semua barang berharga diambil dan tentu saja semua anggota rombongan ketakutan. Melihat Abdul Qadir yang terlihat tak punya apa-apa, perampok itu hanya membiarkannya. Namun seorang perampok iseng-iseng bertanya, “Hai anak muda, apakah kamu memiliki sesuatu yang berharga?”
            Karena ingat pesan ibunya, Abdul Qadir pun menjawab, “Ya, saya punya.”
Namun perampok itu terlihat antara heran dan tak percaya, “Mana? Aku tak melihatnya.”
            Abdul Qadir menjawab, “Ini, dijahit di dalam bajuku.”
            Perampok itu memeriknya ke dalam bajunya dan menemukan 40 uang emas. Ia bertanya dengan diliputi rasa heran, “Hai anak muda, mengapa kamu mengatakannya? Padahal kalau kamu bohongpun tak aka nada yang mengira kalau kamu memiliki uang emas di dalam bajumu.”
            Abdul Qadir menjawab dengan jujur, “Ibuku berpesan agar aku selalu menjaga kejujuran, meski kejujuran itu akan merugikanku.”
            Mendengar jawaban Abdul Qadir, para perampok itu terheyak, mereka seakan-akan disadarkan pada perilaku merugikan orang lain yang selama ini mereka jalani. Akhirnya para perampok itu pun bertaubat.

***Hadits Nabi saw: “Sesungguhnya jujur itu membawa kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga, sesungguhnya orang yang berkata benar maka orang tersebut dicatat sebagai orang yang paling jujur. Sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu mengantarkan ke neraka dan orang yang dusta maka akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang paling dusta” (HR. Bukhari)
***Firman Allah swt., “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah bersama-sama orang yang jujur” (At-Taubah:119)
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar, mohon untuk tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih :)

Me Time dengan Bonus Glazed Skin

  Pernah tidak Emak merasa sangat lelah lahir batin? Melihat segala pekerjaan rumah seperti Melihat gunungan beban. Lalu melihat anak-an...