Riyadh
marah saat Suci menuduhnya menjatuhkan Rino sampai menangis. Saat ibu guru
mengkonfirmasi ke anak yang lain ternyata Suci sendiri pelakunya. Ini bukan kal
pertama Suci berbohong. Beberapa bulan yang lalu Suci menuntut pada ibu guru
agar memita semua teman meminta maaf kepadanya dengan alasan semua temannya
telah melemparinya dengan bola mainan. Bahkan Suci berbohong dengan membawa
nama ayahnya. Menurut Suci, ia telah bicara pada ayahnya dan ayahnya menyuruh
Suci meminta semua temannya meminta maaf padanya. Menjelang pulang sekolah ibu
guru mengkonfirmasi tuduhan Suci pada semua sisiwa dan ternyata dari semua temannya
yang dituduh telah melempari Suci bola hanya tiga orang siswa yang terbukti
bersalah.
***
Apakah Bunda pernah menemukan kasus serupa? ataukah Bunda ingin menanamkan kejujuran pada diri buah hatinya? kisah berikut ini sangat bagus sekali untuk dijadikan teladan.
***
Seorang ulama yang sangat
terkenal, Abdul Qodir Jailani, pada masa mudanya adalah seorang anak yatim.
Namun ia cerdas dan rajin menuntut ilmu. Suatu hari, dengan tekad yang kuat
diiringi restu ibunya ia akan pergi ke Baghdad untuk mencari ilmu. Ibunya
kemudian menitipkannya bersama kafilah dagang yang akan berangkat ke kota
Baghdad.
Sebelum
berangkat, ibunya membekali Abdul Qadir 40 uang emas yang dijahit di dalam
bajunya supaya aman. Karena Baghdad kota yang jauh maka ibunya member
nasehat-nasehat kepada Abdul Qadir dan diantara nasehatnya adalah apapun yang
terjadi, ia harus berlaku jujur, walaupun tampaknya kejujuran itu akan
merugikan dirinya. Sebagai anak yang soleh dan berbakti, ia sangat mencamkan
nasihat ibundanya.
Tiba-tiba,
di tengah perjalanan kafilah dagang itu dicegat para perampok. Semua tempat
digeledah, semua barang berharga diambil dan tentu saja semua anggota rombongan
ketakutan. Melihat Abdul Qadir yang terlihat tak punya apa-apa, perampok itu
hanya membiarkannya. Namun seorang perampok iseng-iseng bertanya, “Hai anak
muda, apakah kamu memiliki sesuatu yang berharga?”
Karena
ingat pesan ibunya, Abdul Qadir pun menjawab, “Ya, saya punya.”
Namun
perampok itu terlihat antara heran dan tak percaya, “Mana? Aku tak melihatnya.”
Abdul
Qadir menjawab, “Ini, dijahit di dalam bajuku.”
Perampok
itu memeriknya ke dalam bajunya dan menemukan 40 uang emas. Ia bertanya dengan
diliputi rasa heran, “Hai anak muda, mengapa kamu mengatakannya? Padahal kalau
kamu bohongpun tak aka nada yang mengira kalau kamu memiliki uang emas di dalam
bajumu.”
Abdul
Qadir menjawab dengan jujur, “Ibuku berpesan agar aku selalu menjaga kejujuran,
meski kejujuran itu akan merugikanku.”
Mendengar
jawaban Abdul Qadir, para perampok itu terheyak, mereka seakan-akan disadarkan
pada perilaku merugikan orang lain yang selama ini mereka jalani. Akhirnya para
perampok itu pun bertaubat.
***Hadits
Nabi saw: “Sesungguhnya jujur itu membawa kebaikan dan kebaikan itu membawa ke
surga, sesungguhnya orang yang berkata benar maka orang tersebut dicatat
sebagai orang yang paling jujur. Sesungguhnya dusta itu membawa kepada
kejahatan dan kejahatan itu mengantarkan ke neraka dan orang yang dusta maka
akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang paling dusta” (HR. Bukhari)
***Firman
Allah swt., “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah bersama-sama orang yang jujur” (At-Taubah:119)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar, mohon untuk tidak meninggalkan link hidup. Terima kasih :)